Puisi Surat; Meme; Quotes; Pemandangan; Kaligrafi; Template; Login. Love Of The Day Antara Cinta Dan Cemburu Cinta Quotes Quotes Life. Pilih server untuk download Gambar. Dimensi Gambar. 625 x 712. Besaran Gambar. 82.28 KiB. Server 1 (499 Unduhan): Unduh Gambar. Server 2 (383 Unduhan)
JAKARTA – Puisi adalah salah satu sarana yang bisa digunakan para sufi dalam mengungkapkan keadaan dan rasa cinta mereka. Salah satu sufi yang lekat dengan puisi adalah Jalaluddin Rumi, seorang penyair cinta paling menonjol dalam khazanah sufi Persia. Rumi bersyair tidak sekadar karena meyenangi puisi, tapi karena menganggap bahwa puisi adalah sarana yang paling tepat untuk mengungkapkan hakikat realitas-realitas mereka secara sentimental. Dalam puisi-puisinya, Rumi pun mengungkap tentang cinta. Dalam tasawuf, konsep cinta atau mahabbah lebih dimaksudkan sebagai bentuk cinta kepada Tuhan dan telah banyak para sufi yang mengungkap kecintaan seperti itu, begitu juga dengan Rumi yang mengungkapkan dalam bentuk puisi. Nama lengkapnya Jalaluddin Muhammad ibn Muhammad al-Balkhi al-Qunuwi, lahir pada 604 Hijriyah atau 30 September 1207 Masehi di Balkh, yang pada saat itu masuk dalam wilayah kerajaan Khawarizm, Persia Utara, Sekarang Afghanistan. Dia digelari al-Rumi karena dinisbatkan pada kawasan Rum Roma, kini kota Konya, Turki, tempat dia melewatkan sebagian besar kehidupannya. Rumi meninggal pada sore hari di saat langit berubah warna menjadi merah tembaga, tepatnya pada 17 Desember 1273. Sesaat sebelum meninggal, terjadi gempa kecil, dibarengi dengan suara seperti perut lapar. “Bersabarlah, bumi yang bangka!” teriak Rumi, “Sebentar lagi akan kau dapat manisanmu!”. Selama hidupnya, Rumi menulis beberapa karya, yang di antaranya berjudul Diwan, Masnawi-i-Ma’nawi, Rubai’iya, Fihi Ma Fihi, Makatib, dan Majalis-i-Sab’ah. Satu hal yang menjadi salah satu perhatian penulis adalah tentang konsep cinta Rumi. Satu hal yang perlu dikhawatirkan dalam menyingkap konsep cinta Rumi adalah terjadinya pendangkalan dalam ajaran Rumi. Karena, sesungguhnya “cinta” yang disuarakan Rumi sangat jauh melampaui cinta yang dituturkan kisah-kisah cinta di dunia ini. Bagi Rumi cinta adalah cinta sebuah sifat ilahiyah dalam diri manusia yang tidak perlu didefinisikan, namun dialami. Rumi dalam mendasarkan cintanya pada proses panjang dengan melihat alam sebagai perwujudan cinta. Alam dijadikan sebuah media untuk mengenal Allah. Karena tanpa alam, akan sulit untuk mengenal Allah. Bagi Rumi, cinta adalah segala-galanya. Alam semesta ini adalah alam cinta. Apa yang terjadi dalam proses kehidupan ini adalah muncul dari cinta. Demikian pula proses alam yang lain. Melalui cinta dan kasih, alam ini berproses secara teratur dan berevolusi secara kreatif, matahari menyinari bumi, malam menggantikan siang, benih tumbuh menjadi tanaman, tanaman berbunga, berbuah dan begitu seterusnya, karena cinta adalah lautan yang tak bertepi. Dengan cinta, kehidupan ini terus berevolusi secara kreatif menuju kehidupan yang semakin baik dan sempurna. Dengan begitu, Rumi menganggap cinta sebagai kekuatan kreatif paling mendasar, yang menyusup ke dalam setiap makhluk dan menghidupkan mereka. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini REPUBLIKACO.ID, JAKARTA - Jalaluddin Rumi merupakan maestro dalam puisi-puisnya yang menggambarkan tentang cinta terhadap Sang Khaliq dan baginda Rasulullah, Muhammad SAW. Rumi dalam mendasarkan cintanya pada proses panjang dengan melihat alam sebagai perwujudan cinta. Alam dijadikan sebuah media untuk mengenal Allah.403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID bv8HUnKDI_g1q-2Ief3jSY3E2whSRRG1mwm44p8SRuJdrbpkrHRaKA==
PuisiJalaluddin Rumi - Kearifan Cinta. 11.55.00 PUISI Rumi No comments. KEARIFAN CINTA. By : Jalaluddin Rumi. Cinta yang dibangkitkan. Oleh khayalan yang salah. Dan tidak pada tempatnya. Bisa saja menghantarkannya. Pada keadaan ekstasi. Namun kenikmatan itu, Jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya. Kekasih yang sedar akanMaulana Jalaluddin Rumi Muhammad polong Hasin al Khattabi al-Bakri. Foto Hossein Behzad Puisi Kidung Cinta Jalaluddin Rumi Minus Cinta, Segalanya Tak Bernilai Jikalau sira bukan seorang pencinta, Maka jangan pandang hidupmu adalah hidup Sebab tanpa Bosor makan, segala perbuatan enggak akan Dihitung Pada Tahun Perkiraan nanti Setiap waktu nan berlalu tanpa Cinta, Akan berubah bentuk menjadi wajah nan memalukan dihadapanNya. Penis-ceceh Kesedaran sudah turun dari langit Dan terjerumus pada marcapada sepanjang dua maupun tiga hari Mereka merupakan medalion-medalion di langit Agama yang dikirim dari langit ke bumi Demikian pentingnya Penyimpulan dengan Yang mahakuasa Dan betapa menderitanya Keterpisahan denganNya. Aduhai angin, buatlah tarian ranting-ranting Kerumahtanggaan zikir hari yang kau gerakkan berpangkal Persatuan Lihatlah pepohonan ini ! Semuanya gembira Andai sekumpulan kesenangan Tetapi wahai anak uang Ungu, mengapakah dia larut internal kegundahan ? Sang Lili berbisik plong kuncup “Matamu yang menguncup akan segera mekar. Sebab engkau sudah merasakan bagaimana Nikmatnya Kebaikan.” Di manapun, jalan lakukan mencapai Kesucian Hati yaitu melangkaui Kerendahan Hati. Hingga dia akan sampai sreg jawaban “YA” dalam tanya “Bukankah Aku ini Rabbmu ?” Pernyataan Cinta Bila tak kunyatakan keayuan-Mu intern kata Kusimpan hidayah-Mu dalam dada Bila kucium harum ros tanpa cinta-Mu Taajul saja bagai duri bakarlah aku Meskipun aku bungkam sepi bagai ikan Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam samudra Kau yang sudah menutup bersanding bibirku Tariklah misaiku ke dekat-Mu Apakah maksud-Mu? Mana kutahu? Aku sekadar tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu Kukunyah lagi mamahan kepahitan mengenangmu Bagai unta memahah biak makanannya Dan bagai unta nan geram mulutku berbusa Meskipun aku lampau tersembunyi dan bukan bicara Di pangkuan Kasih aku jelas dan nyata Aku bagai benih di bawah tanah Aku menanti nama periode semi Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi Dan minus kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala sekali lagi… Cinta Lautan Lain Bertepi Cinta yakni lautan tak bersempadan Langit hanyalah lebihlebihan buih belaka Ketahuilah langit bergerak karena gelombang elektronik Cinta Perumpamaan tidak ada Cinta, Mayapada akan memadat Bila bukan karena Camar Bagaimana sesuatu yang organik berubah menjadi tumbuhan? Bagaimana pokok kayu akan mengorbankan diri demi memperoleh ruh hewani? Bagaimana ruh hewani akan mengorbankan diri demi nafas ruh yang menghamili Maryam? Semua itu akan menjadi beku dan kaku bagai salju Lain boleh terbang serta mencari padang ilalang bagai belalang Setiap elemen jatuh cinta pada Yang Maha Sempurna Dan naik ke atas laksana tunas Cita-cita mereka yang tak terdengar, sesungguhnya, adalah Lagu pujian Keagungan lega Tuhan… Kearifan Cinta Cinta yang dibangkitkan Maka itu khayalan yang keseleo Dan tidak pada tempatnya Bisa doang menghantarkannya Sreg peristiwa ekstasi Namun kenikmatan itu, Jelas bukan seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya Buah hati nan sedar akan hadirnya seseorang… Memilin Cinta Melilit Majuh inilah yang menelanjangi tabir hasrat pencinta Tiada masalah yang boleh melawan makan hati hati ini Cinta adalah sebuah penyakit karena berpisah, perlambang Dan astrolabium kiat-kunci Ilahi Apakah berbunga jamur langit ataupun jamur bumi Cintalah yang membimbing kita ke Sana lega akhirnya Akal ’kan sia-sia malah menggelepar ’tuk menyucikan Belalah Bagai keledai dalam selut, Buruk perut adalah si penerang Cinta itu koteng Bukankah matahari yang menyatakan dirinya surya Perhatikanlah ia, Seluruh giri yang kau cari ada di sana… Cinta Dia yaitu, hamba allah yang tidak mempunyai ketiadaan Saya mencintainya dan Saya mengaguminya Saya memilih jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya Setiap orang punya kekasih, dialah kekasih saya Puspa hati yang abadi. Anda ialah orang yang Saya cintai Beliau semacam itu indah, oh kamu merupakan yang minimum arketipe Orang-bani adam nan mencintainya adalah para pecinta Nan tidak pernah sekarat. Kamu yaitu dia dan Engkau dan mereka adalah merupakan sebuah siasat Kalau kalian mempunyai kerap, kalian akan memahaminya… Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri atau sering pula disebut dengan nama Rumi yakni seorang penyair sufi yang lahir di Balkh puas tanggal 6 Rabiul Awwal tahun 604 Hijriah, atau terlepas 30 September 1207 Masehi. Ayahnya masih keturunan Abu Bakar, bernama Bahauddin Walad. Perigi __________________________________ Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi berdonasi* karya baik berupa sajak, cerpen, esai, resensi buku/film, atau tulisan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email [email protected] atau [email protected] Ikuti berita terkini dari Nusantaranews di Google News, klik di sini. Puisi Kidung Cinta Jalaluddin Rumi Tanpa Cinta, Segalanya Tak Bernilai Jika engkau bukan seorang pencinta, Maka jangan pandang hidupmu adalah hidup Sebab tanpa Cinta, segala perbuatan tidak akan Dihitung Pada Hari Perhitungan nanti Setiap waktu yang berlalu tanpa Cinta, Akan menjelma menjadi wajah yang memalukan dihadapanNya. Burung-burung Kesedaran telah turun dari langit Dan terikat pada [] Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Jalaluddin Rumi dan Rabiatul Adawiyah adalah dua tokoh spiritual yang hidup pada periode yang berbeda dalam sejarah Islam. Meskipun keduanya mengemukakan pemikiran tentang mahabbah cinta, terdapat perbedaan dalam pendekatan dan pemahaman Rumi adalah seorang sufi Persia yang hidup pada abad ke-13. Ia merupakan pendiri tarekat Mevlevi, yang dikenal sebagai tarekat "Tariqa Mawlawiyya". Pemikiran Rumi sangat dipengaruhi oleh ajaran sufisme dan pengalaman mistis pribadinya. Ia dikenal karena puisi-puisi mistisnya yang indah, terutama dalam karyanya yang terkenal, "Matsnawi" dan "Divan-e-Hafiz". Rumi melihat cinta mahabbah sebagai kekuatan universal yang melampaui batasan-batasan konvensional. Bagi Rumi, mahabbah adalah ikatan batin yang menghubungkan manusia dengan Tuhan dan juga dengan sesama manusia. Ia memandang cinta sebagai jalan menuju pencapaian kesatuan dengan Yang Maha Esa. Pemikiran Rumi tentang mahabbah menekankan pentingnya kasih sayang, toleransi, dan pengampunan. Ia mengajarkan bahwa cinta yang sejati adalah cinta yang melampaui perbedaan dan memperluas batas-batas ego individu. Dalam pandangan Rumi, mahabbah adalah sumber inspirasi yang memungkinkan manusia untuk mengatasi diri mereka sendiri dan mencapai kesadaran spiritual yang lebih Rabiatul Adawiyah adalah seorang sufi wanita yang hidup pada abad ke-8 di Irak. Ia merupakan salah satu tokoh perempuan paling terkenal dalam sejarah Islam. Pemikiran Rabiah juga dipengaruhi oleh ajaran sufisme, tetapi pendekatannya terhadap mahabbah memiliki perbedaan dengan Adawiyah melihat cinta mahabbah sebagai hubungan yang eksklusif antara hamba dan Tuhannya. Bagi Rabiah, cinta kepada Tuhan adalah inti dari keberadaan manusia, dan mencapai kesatuan dengan Tuhan adalah tujuan utama kehidupan. Ia mengajarkan bahwa mahabbah yang sejati adalah cinta yang tulus dan murni, tanpa memperhatikan pahala atau Rabia terhadap mahabbah lebih kontemplatif dan menekankan pentingnya relasi pribadi dengan Tuhan. Ia menekankan perasaan keintiman, kerinduan, dan kesetiaan dalam cinta kepada Tuhan. Pemikiran Rabia sering diungkapkan dalam puisi-puisi singkat dan doa-doa yang mencerminkan kecintaannya yang mendalam kepada Tuhan. Dalam perbandingan antara pemikiran Rumi dan Rabiah tentang mahabbah, dapat disimpulkan bahwa keduanya menganggap cinta sebagai kekuatan yang kuat dan transformasional. Namun, Rumi cenderung lebih menekankan aspek universal dan sosial dari cinta, sementara Rabia lebih fokus pada dimensi mistis dan individual dalam hubungan dengan Tuhan. Lihat Filsafat Selengkapnya